Kelabu…
Oh…
Ini kisah sedih ku.
Suara-suara mendorong ku tuk cegah kelabu.
Ketika ku ingin tutup pintu rumah ku.
Dan lindungi seisi rumah ku .
Tapi apa daya ku.
Kesendirian ku.
Telah goyahkan naluri ku tuk halangi kelabu.
Ku mau makhluk-makhluk Si empunya hati itu,
Ulurkan jemarinya dan sumbangkan keringatnya.
Tuk cegah kelabu.
Ketika bibir merah itu berucap bahagia pabila tiada kelabu.
Tak sejalan bersama sumbangsih yang mengalir dari raga.
Tak seirama bersama bibir merah berucap.
Hingga kotorlah rumah ini.
Robohlah tiang ini .
Hilanglah indahnya padatan,hilanglah jernihnya cairan dan gaspun hilanglah .
wewanginya..
wewanginya..
Siapa perenggutnya? Ialah jari-jemari yang terkuasai api tanpa acuhkan akibat yang
terjadi.
terjadi.
Dan baru ingatlah ketika kelabu menghampiri…
0 komentar:
Posting Komentar